Ini sebenarnya tema DORP. 2 kali
ini masih terinspirasi dari kejadian pada hari selasa. Tapi saya memutuskan
menulis pada hari ini, Rabu 24 Feb 2016. Jadi begini ketika berkunjung ke tempat produksi penerbit buku yang saya
ceritakan pada #DORP. 1 , saya mendapatkan sms dari Ayah, isinya kurang lebih
tawaran dibelikan sepeda motor second dengan merek yang dikehendaki.
Iya benar, kami berdua berencana membeli sebuah sepeda
motor bekas. Kenapa kok bekas? Karena pertimbangan harga, saya mempunyai
pikiran mending beli sepeda motor bekas lalu dimodifikasi daripada beli motor
baru yang menurut saya desaiinya tidak terlalu saya suka. Pada awalnya Ayah
tidak mensetujui keinginan saya untuk membeli bekas. Tapi pada akhirnya beliau
mensetujui apa yang saya mau. Dan hingga kini kami berdua masih berburu sepeda
motor bekas yang nantinya akan dimodifikasi.
Pada hari Selasa 23 Feb 2016,
Ayah mengajak Mama untuk datang ke Dealer yang menjual sepeda motor bekas.
Ketika sampai di Dealer tersebut Ayah memberi kabar bahwa ada sepeda motor yang
bagus, lalu beliau sms saya lagi yang kurang lebih isinya “ini masih satu
dealer, Ayah sama Mama mau keliling laagi cari dealer buat perbandingan barang
dan harga”. Saya membalas sms beliau “hati-hati dijalan Bos”. Saya
berkominikasi dengan Ayah saya dengan panggilan Bos..hehehe
Selasa sore hujan deras mengguyur
kota Surabaya, posisi saya masih dikantor. Karena waktu itu belum jam pulang
kantor. Terlintas dibenak saya, apakah Ayah dan Mama kehujana? Apakah mereka
berdua sudah pulang kerumah atau masih keliling cari sepeda motor bekas?
Jam pulang kantor telah tiba dan
hujan pun sudah reda, saya pun pulang kerumah. Sesampai dirumah Ayah dan Mama
berada diruang tamu. Ayah lagi
bersantai, sedangkan Mama lagi baca koran. Saya ucapkan salam ketika memasuki
rumah. Ayah dan Mama menjawab hampir bersamaan. Ketika memasuki rumah saya bertanya kepada mereka. “apakah tadi
kehujanan sewaktu keliling cari sepeda motor bekas?” mereka menjawab “iya”.
Mendengar jawaban mereka ,
perasaan saya campur aduk. Ayah dan Mama yang usianya memasuki umur 50an lebih,
rela berhujan-hujan demi bisa mendapatkan motor agar anaknya senang. Naluri
mereka sebagai orang tua yang ingin membahagiakan anaknya. Mereka berkorban
tidak peduli dengan kesehatan dan keselamatan. Mereka menerjang hujann tanpa
jas hujan demi membahagiakan anaknya yaitu saya. Mungkin sama persis dengan
kejadian tempo dulu, ketika saya masih kecil. Ayah dan Mama rela berkorban tenaga
dan pikiran demi membeli susu, pakaian dll untuk saya.
Yang membuat suasana hati semakin
campur aduk adalah sikap Mama ketika saya pulang kerja. Beliau lagi santai
membaca koran, tetapi tiba-tiba berdiri dan menawarkan saya untuk dibuatkan nasi goreng. Padahal beliau
tadi sore kehujanan bersama Ayah.
Ayah, Mama..Jasamu sungguh tak terbalas
dan kasihmu sepanjang masa…Semoga kelak Allah SWT memberimu hadiah
Surga..Amiin
Untuk teman-teman yang masih
mempunyai Orang Tua lengkap, sering-seringlah berkomunikasi dengan mereka. Ajak
bercanda sesekali, luangkan waktu sejenak untuk bersama mereka meskipun berada
pada kesibukan. Untuk yang berjauhan dengan orang tua, jangan lupa telp atau
sms mereka.
Ada teman saya yang sudah tidak
memiliki orang tua, teman saya bilang “sayangi dan berusahalah bahagiakan
mereka selagi mereka masih hidup. Tidak mudah hidup dengan kondisi orang tua
yang sudah meninggal, apalagi jelas dikaki ibu terdapat surga”.
#DORP.2 (24 Feb 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar