Rabu, 24 Februari 2016

Hikmah #DORP.1

Hari ini, saya dan teman-teman kantor melakukan kunjungan ke sebuah penerbit buku di daerah Jl. Peneleh, Surabaya. Saya dan teman-teman kantor mengobrol dengan pemilik penerbit. Kami bertanya tanya tentang bisnis percetakan buku, banyak ilmu yang kami dapat dari beliau. Saat mengobrol salah satu pemilik bercerita bahwa usaha ini adalah warisan dari bapak. Kami juga dipersilahkan ke tempat produksi, disana terlihat mesin-mesin besar maupun kecil yang saling "bertugas" untuk membuat suatu buku dengan model yang diinginkan.

Sekitar pukul 13.00 WIB kami meninggalkan kantor beliau. Btw ketika menulis DORP. pertama ini, ada sedikit masalah yaitu saya lupa nama pengusaha percetakan tersebut...hehehe..sory men.Kemudian orang kantor yang berjumlah empat orang pulang dengan tujuan berbeda. Pak Oki (Ketua Yayasan) dan Pak Mamun (Manajer) menuju arah daerah Perak, Surabaya untuk melanjutkan silahturami ke lembaga yang lain. Saya dan Mas Rohman (Desainer) balik ke kantor.

Saat perjalanan pulang ke kantor dengan Mas Rohman, saya berniat mampir ke Job Fair yang berada di Balai Pemuda, Surabaya. Tapi ada kendala ketika akan mampir Job Fair, ditas cuman ada satu amplop untuk lamaran. Sedangkan dokumen lamaran pekerjaan yang saya bawa ada empat. Otomatis saya dan mas Rohman mencari toko jual amplop, kami berusaha cari toko yang jual amplop disekitar balai pemuda. Hingga akhirnya menemukan sebuah toko yang berjejer dengan warung makan. Dan seperti kurang beruntung, toko tidak jual amplop untuk dokumen lamaran kerja. Karena berputar-putar dengan memakan cukup waktu, akhirnya saya memutuskan makan diwarung yang dekat dengan toko.

Saat makan saya ngobrol dengan mas rohman. Saya sempat bilang "lha iya, kota sebesar Surabaya tapi tidak ada toko yang jual amplop disekitar Balai Pemuda". Selesai makan kami memutuskan balik kantor, kami pun melewati Balai Pemuda, tampak ramai orang ingin mendapatkan pekerjaan, tetapi dalam perjalanan, mas Rohman bilang "coba lewat Jl. Kayoon, siapa tau ada". Saat melintasi  Jl.Kayon , kami tengok kanan dan kiri tetapi tidak ada yang jual. Akhirnya saya memutuskan besok untuk ke Job Fair.

Kami sampai dikantor, kemudian saya BBM teman yang datang pada Job fair hari ini. Saya tanya apakah Job Fair bayar, teman saya membalas Job Fair bayar dan juga posisi yang dicari perusahaan peserta Job Fair tidak bagus. Melihat BBM tersebut, teman saya nampak kecewa dengan Job Fair yang diadakan di Balai Pemuda.

Kejadian ini membuat saya terdiam sejenak kemudian merenung. Dibalik gagalnya mendapatkan amplop, ternyata ada hikmah yang dahsyat. Saya  menggerutu dijalan karena tidak dapat amplop, tetapi itu bentu cinta Tuhan kepada saya, andaikata saya menemukan toko yang jual amplop lalu datang ke Job Fair, mungkin saya akan sangat kecewa. Sudah sulit mendapatkan amplop, lalu datang ke Job Fair bayar dan ditambah perusahaan yang buka lowongan tidak sesuai dengan harapan, yang terjadi saya akan jengkel dengan keadaan tersebut.

Tapi Allah Swt, berkehendak lain. Saya tidak dapat menemukan toko penjual amplop sehingga tidak jadi ke Job Fair. dan kejadian ini salah satu bukti apa yang terjadi pada kita adalah hal terbaik yang diberikan Allah Swt.



#DORP 1 (23 Februari 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar