Hari ini, saya dan teman-teman kantor melakukan kunjungan ke
sebuah penerbit buku di daerah Jl. Peneleh, Surabaya. Saya dan teman-teman
kantor mengobrol dengan pemilik penerbit. Kami bertanya tanya tentang bisnis
percetakan buku, banyak ilmu yang kami dapat dari beliau. Saat mengobrol salah
satu pemilik bercerita bahwa usaha ini adalah warisan dari bapak. Kami juga
dipersilahkan ke tempat produksi, disana terlihat mesin-mesin besar maupun
kecil yang saling "bertugas" untuk membuat suatu buku dengan model yang
diinginkan.
Sekitar pukul 13.00 WIB kami meninggalkan kantor beliau. Btw
ketika menulis DORP. pertama ini, ada sedikit masalah yaitu saya lupa nama
pengusaha percetakan tersebut...hehehe..sory men.Kemudian orang kantor yang
berjumlah empat orang pulang dengan tujuan berbeda. Pak Oki (Ketua Yayasan) dan
Pak Mamun (Manajer) menuju arah daerah Perak, Surabaya untuk melanjutkan
silahturami ke lembaga yang lain. Saya dan Mas Rohman (Desainer) balik ke
kantor.
Saat perjalanan pulang ke kantor dengan Mas Rohman, saya berniat
mampir ke Job Fair yang berada di Balai Pemuda, Surabaya. Tapi ada kendala
ketika akan mampir Job Fair, ditas cuman ada satu amplop untuk lamaran.
Sedangkan dokumen lamaran pekerjaan yang saya bawa ada empat. Otomatis saya dan
mas Rohman mencari toko jual amplop, kami berusaha cari toko yang jual amplop
disekitar balai pemuda. Hingga akhirnya menemukan sebuah toko yang berjejer
dengan warung makan. Dan seperti kurang beruntung, toko tidak jual amplop untuk
dokumen lamaran kerja. Karena berputar-putar dengan memakan cukup waktu,
akhirnya saya memutuskan makan diwarung yang dekat dengan toko.
Saat makan saya ngobrol dengan mas rohman. Saya sempat bilang
"lha iya, kota sebesar Surabaya tapi tidak ada toko yang jual amplop
disekitar Balai Pemuda". Selesai makan kami memutuskan balik kantor, kami
pun melewati Balai Pemuda, tampak ramai orang ingin mendapatkan pekerjaan,
tetapi dalam perjalanan, mas Rohman bilang "coba lewat Jl. Kayoon, siapa
tau ada". Saat melintasi Jl.Kayon , kami tengok kanan dan kiri tetapi
tidak ada yang jual. Akhirnya saya memutuskan besok untuk ke Job Fair.
Kami sampai dikantor, kemudian saya BBM teman yang datang pada
Job fair hari ini. Saya tanya apakah Job Fair bayar, teman saya membalas Job
Fair bayar dan juga posisi yang dicari perusahaan peserta Job Fair tidak bagus.
Melihat BBM tersebut, teman saya nampak kecewa dengan Job Fair yang diadakan di
Balai Pemuda.
Kejadian ini membuat saya terdiam sejenak kemudian merenung.
Dibalik gagalnya mendapatkan amplop, ternyata ada hikmah yang dahsyat.
Saya menggerutu dijalan karena tidak dapat amplop, tetapi itu bentu cinta
Tuhan kepada saya, andaikata saya menemukan toko yang jual amplop lalu datang
ke Job Fair, mungkin saya akan sangat kecewa. Sudah sulit mendapatkan amplop,
lalu datang ke Job Fair bayar dan ditambah perusahaan yang buka lowongan tidak
sesuai dengan harapan, yang terjadi saya akan jengkel dengan keadaan tersebut.
Tapi Allah Swt, berkehendak lain. Saya tidak dapat menemukan
toko penjual amplop sehingga tidak jadi ke Job Fair. dan kejadian ini salah
satu bukti apa yang terjadi pada kita adalah hal terbaik yang diberikan Allah
Swt.
#DORP 1 (23 Februari 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar